Ilmuwan yang meneliti hutan hujan tropis di Indonesia menemukan kembali
spesies monyet besar dan berwarna abu-abu yang diduga telah punah.
Mereka menemukan kembali langur abu-abu (Presbytis hosei canicrus) yang memiliki wajah hitam dengan bulu-bulu halus di bagian leher yang berwarna abu-abu.
Penemuan
itu tak disengaja. Tim sebenarnya sedang memasang kamera jebakan untuk
menangkap gambar orangutan, leopard, dan lainnya di hutan Wehea, bagian
timur Kalimantan, Juni 2011. Tak disangka, grup monyet yang tak pernah
dijumpai sebelumnya muncul.
Penemuan itu menantang tim ilmuwan
yang dikepalai oleh Brent Loken dari Simon Fraser University di Kanada.
Mereka tak punya foto langur abu-abu. Satu-satunya yang
dimiliki adalah sketsa dari museum. "Kami gembira luar biasa mengetahui
fakta bahwa ternyata monyet jenis ini masih ada, juga bahwa ini didapati
di Wehea," kata Loken seperti dikutip AP, Jumat (20/1/2012).
Langur yang memiliki ciri mata agak tertutup dan hidung serta bibir yang berwarna sedikit pink ini dipercaya tersebar di Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Thailand. Namun, sebelumnya dinyatakan bahwa jenis ini sudah punah.
Aktivitas
pembakaran hutan, konversi lahan, dan pertambangan diduga menjadi sebab
jenis ini makin sulit ditemukan. "Bagi saya, penemuan monyet ini adalah
representasi betapa banyaknya spesies yang ada di Indonesia," ucap
Loken.
"Ada banyak satwa yang ciri khas dan sebarannya sangat
sedikit kita ketahui menghilang begitu cepat. Rasanya, banyak jenis
satwa ini akan punah dengan cepat," tambah Loken.
Sebagai langkah lanjut dari penemuan ini, ilmuwan akan meneliti lebih jauh jumlah langur
abu-abu yang ada di wilayah seluas 38.000 hektar. Sejumlah ilmuwan
internasional dan dari Indonesia akan terlibat. "Kita akan coba sebisa
mungkin. Namun, ini seperti berpacu melawan waktu," kata Loken.
Pakar
primata yang tak tergabung dalam studi ini, Erick Meijaard, menyatakan
dukungan terhadap upaya para ilmuwan. "Ini adalah spesies yang penuh
teka-teki," katanya.
Meijaard mengungkapkan, langur abu-abu dipercaya merupakan subspesies dari monyet daun Indonesia (Presbytis hosei) yang juga terdapat di wilayah Malaysia di Borneo. Namun, ada dugaan bahwa langur abu-abu adalah spesies yang berbeda.
"Kami
berpikir bahwa mungkin ini spesies yang berbeda. Ini menjadikan
penemuan di Kalimantan ini jauh lebih penting," kata Meijaard.